Mitra Babinsa.Com, Ambarawa - Para prajurit adalah orang-orang yang
sudah lulus dan teruji mulai dari seleksi administrasi, kesehatan,
jasmani, mental ideologi, psikologi dan berhasil mengikuti pendidikan,
artinya bahwa prajurit adalah adalah orang-orang pilihan. Sebagai
prajurit telah diikat oleh Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI,
dan sebagai tentara dan tidak boleh melanggarnya.
Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi,
S.E., M.M. kepada prajurit Yonkav-2/TC dan Yonzipur-4/TK di markas
Markas Batalyon, Ambarawa, Selasa (9/7) kemarin.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sebagai TNI memiliki jati diri yakni sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Tentara rakyat, mengandung arti bahwa prajurit TNI adalah tentara yang anggotanya berasal dari warga negara indonesia.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, sebagai TNI memiliki jati diri yakni sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, tentara nasional dan tentara profesional. Tentara rakyat, mengandung arti bahwa prajurit TNI adalah tentara yang anggotanya berasal dari warga negara indonesia.
Sebagai tentara
pejuang, artinya tentara itu bekerja tanpa pamrih. Sebagai tentara
nasional, bahwa tentara bertugas demi kepentingan negara di atas
kepentingan daerah, suku, ras, dan golongan serta agama. Dan sebagai
tentara profesional, adalah tentara yang terlatih, terdidik, dilengkapi
dan digaji, terangnya.
Selain itu, kepada para istri prajurit Pangdam juga menerangkan tentang pentingnya peran istri dalam kehidupan tentara. Istri tentara memiliki hak untuk bekerja/berkarier, namun tidak boleh meninggalkan kewajibannya sebagai istri bagi suami dan ibu dari anak-anaknya.
“Negara kuat berawal dari keluarga yang harmonis, keluarga yang sehat. ”, tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro mengingatkan kembali kepada prajuritnya untuk mengetahui peran, tugas, tanggung jawab dan kewajiban masing-masing mulai regu, peleton, kompi dan seterusnya. Demikian juga dengan pentingnya komunikasi secara benar dan transparan sesuai dengan kewenangan masing-masing dan sesuai aturan yang ada.
Selain itu, kepada para istri prajurit Pangdam juga menerangkan tentang pentingnya peran istri dalam kehidupan tentara. Istri tentara memiliki hak untuk bekerja/berkarier, namun tidak boleh meninggalkan kewajibannya sebagai istri bagi suami dan ibu dari anak-anaknya.
“Negara kuat berawal dari keluarga yang harmonis, keluarga yang sehat. ”, tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Kodam IV/Diponegoro mengingatkan kembali kepada prajuritnya untuk mengetahui peran, tugas, tanggung jawab dan kewajiban masing-masing mulai regu, peleton, kompi dan seterusnya. Demikian juga dengan pentingnya komunikasi secara benar dan transparan sesuai dengan kewenangan masing-masing dan sesuai aturan yang ada.
Pangdam juga mengingatkan tentang pentingnya bijak
bermedia sosial. Pada dasarnya manusia itu memiliki rasa ingin tau,
namun demikian harus bisa memilih dan memilah mana berita yang benar dan
yang bohong (hoax), jelasnya.
Turut mendampingi acara
tersebut, Irdam IV/Diponegoro, Asintel, Asops dan Aspers Kasdam
IV/Diponegoro, Dandim 0714/Salatiga serta Ketua dan Wakil Ketua Persit
KCK PD IV/Diponegoro.
Usai tatap muka dengan prajurit Yonkav
2/TC dan Yonzipur 4/TK, Pangdam dan rombongan melaksanakan kunjungan ke
SMA Kartika III-I Bayubiru untuk melaksanakan peletakan batu pertama
pembangunan ruang kelas dan mess. (pw)
0 Komentar