Mitra Babinsa.Com, BLORA - Pemerintah Kabupaten Blora, melalui Dinas
Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, Jawa Tengah, melaunching Posko
Mitigasi Kekeringan pada lahan pertanian, di Aula Dinas Pertanian Dan Ketahanan
Pangan, Selasa (23/7/2019) kemarin.
Lauching tersebut secara langsung dilakukan oleh
Bupati Djoko Nugroho, dengan didampingi oleh Komandan Kodim 0721/ Blora Letkol
Inf Ali Mahmudi, SE, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir. Reni
Miharti M.Agr.Bus, Kepala BPS Blora Drs. Heru Prasetyo,.
Turut hadir perwakilan PUPR Blora, petugas
Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman-Pengamat Hama Penyakit
(POPT-PHP), dan sejumlah Staf Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir.
Reni Miharti M.Agr.Bus dalam laporannya mengatakan, dalam rangka penanganan
mitigasi bencana kekeringan diperlukan posko mitigasi bencana. Selain itu posko
ini juga menindaklanjuti rapat di Kementerian Pertanian.
“Launching ini merupakan tindak lanjut rakor
mitigasi di Kementerian Pertanian beberapa waktu lalu, posko ini untuk
mengantisipasi dampak perubahan iklim, dan banyaknya kekeringan yang terjadi di
wilayah,” ucap Ir. Reni Miharti M.Agr.Bus.
Reni mengatakan berdasarkan hasil identifikasi
dan monitoring lapangan, di Kabupaten Blora pada tahun 2019 terdapat potensi
kekeringan seluas 2148 hektare, dengan tingkat puso seluas 321 hektare.
“Jumlah tersebut mengalami penurunan jika di
banding tahun 2018 dengan kekeringan seluas 3512 hektare dan luasan puso
sebesar 561 hektare,” lanjut Reni Miharti.
Meskipun mengalami penurunan, pihaknya tetap
mengantisipasi hal tersebut mengingat nantinya akan berdampak pada luas
panen dan total produksi di Kabupaten Blora pada tahun 2019 ini.
“Kami akan tetap petakan semua itu, sebab tahun
ini luas tanam Kabupaten Blora pada bulan Oktober hingga Juni seluas 103.900
hektare dengan target target, 110.000 hektare,” ungkap Reni Miharti.
Bupati Djoko Nugroho dalam sambutannya
mengatakan, tahun ini kekeringan yang terjadi di Kabupaten Blora tidak separah
tahun tahun sebelumnya. Namun demikian, adanya posko kekeringan pada lahan
pertanian ini tentu merupakan hal positif yang perlu di lakukan.
“Selain Posko Kekeringan pada lahan pertanian,
juga ada posko air bersih yang dilakukan BPBD. Alhamdulillah, Blora sudah
berubah, kekeringan yang terjadi juga tidak separah 2-3 tahun lalu, di sejumlah
wilayah masih ada sumber mata air,” kata Bupati.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga meminta,
semuanya bisa belajar dan memahami akan prilaku alam yang terjadi saat ini agar
bisa di terapkan di pertanian.
“Mungkin saat ini, air masih ada, tahun depan
belum tahu, dan saya minta pemahaman ini juga dilakukan dalam pertanian,
seperti menanam pada musimnya sehingga tidak terjadi kerugian yang besar,”
jelas Bupati.
Bupati juga menjelaskan Kabupaten Blora setiap
tahun mampu panen 600 ribu beras kering, dan hanya 24 persen hasil tersebut di
konsumsi masyarakat Blora dan selebihnya di jual keluar wilayah Blora, hal ini
menandakan Blora disektor pertanian mengalami kemajuan.
“Jika dibandingkan dengan daerah lain, Blora
sudah semakin baik, sejumlah embung terbangun, bahkan di sejumlah wilayah juga
baru dilakukan pembangunan embung, paling tidak embung tersebut bermanfaat pada
sektor pertanian,” tutur Bupati Djoko Nugroho.
Bupati berharap acara ini nantinya bisa
disosialisasikan kepada para petani, sehingga nantinya dalam menanam para
petani tidak mengalami kerugian yang cukup besar dan bisa tepat pada musimnya.
“Saya harap usai acara ini nanti,
penyuluh-penyuluh bisa mensosialisaikan kepada para petani, baik di seluruh
wilayah Kabupaten Blora,” pinta Bupati.
Pada kesempatan itu Komandan Kodim 0721/ Blora
Letkol Inf Ali Mahmudi, SE, mengaku kekeringan di Blora saat ini tidak seperti
yang di bayangkan oleh Kementerian Pertanian, hal ini menunjukan adanya
peningkatan.
“Kami ada tugas dalan pendampingan upsus Pajale
(Padi Jagung Kedelai), peran kami dilapangan ikut bersinergi dengan Pemerintah
Desa dan Pemerintah Kabupaten dalam perkembangan Pajale. Oleh sebab itu kami
siap ikut mensukseskan apa yang menjadi program kementerian,” ungkap Dandim.
Diakhir acara, dilakukan sesi tanya jawab, dan
dilanjutkan foto bersama di depan banner Posko Kekeringan di Lahan
Pertaninan Kabupaten Blora. (Red/pw)
0 Komentar