Mitra Babinsa, Blora - Sebagai ujung
tombak satuan komando kewilayahan, setiap anggota Babinsa harus memiliki
kemampuan intelijen teritorial. Hal ini diperlukan agar dapat melakukan deteksi
dini dan cegah dini segala potensi gangguan keamanan di tengah masyrakat.
Danramil12/Ngawen memberikan Jam
Komandan tentang "kesiapan aparat komando kewilayahan (Babinsa) untuk
mengasah kemampuan teritorial" di aula Makoramil Ngawen, Selasa (21/05/19)
kemarin.
Danramil 12/Ngawen Kapten Cpl Sumanto
mengatakan “Perlu diketahui bersama bahwa dinamika kehidupan masyarakat yang
berkembang saat ini, adalah adanya paham radikal, berita hoaks dan berbagai
ajaran yang menyimpang dari konstitusi yang berlaku maupun dari ajaran agama
yang benar,” ungkap Danramil.
Dalam kaitan itu, jelas Danramil, maka
sangat diperlukan kemampuan bagi para aparat komando kewilayahan untuk dapat
melakukan deteksi dini, cegah dini dengan berkoordinasi aparat lainnya sehingga
dapat menimbulkan rasa aman di tengah masyarakat.
Dijelaskan Danramil, dalam rangka
menghadapi kompleksitas permasalahan pembinaan teritorial saat ini yang
dikaitkan dengan kemajuan iptek, Babinsa sebagai ujung tombak Satkowil yang
secara langsung bersentuhan dengan masyarakat mempunyai tugas tanggung jawab
yang mulia.
“Oleh karena itu harus senantiasa mengasah
kemampuan diri untuk selalu berinovasi dan berkreasi, agar peran di satuan
teritorial benar benar dirasakan kehadirannya oleh masyarakat, yang pada
akhirnya akan terwujud kemanunggalan TNI dan rakyat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Danramil memaparkan bahwa
kegiatan tersebut digelar dengan tujuan agar para aparat komando kewilayahan
memahami perintah-perintah ataupun tugas yang harus dilaksanakan. Dengan begitu
harapannya di lapangan tidak terjadi kendala terkait dengan perkembangan
situasi di wilayah saat ini.
“Selain itu dapat bekerja sama dengan
semua instansi yang ada, dan harapannya seluruh aparat komando kewilayahan
dapat mengerti dan memahami dalam setiap pelaksanakan tugas dengan baik,”
sambungnya. (slk)
0 Komentar